Kopinya Kok Beda ? Baru Sadar !

Hai ketemu lagi di kesempatan yang baik ini, terima kasih buat pembaca yang udah ngeklik link dari mana aja yang mengarah ke tulisan ini.

Sebenernya malam ini tulisan yang mau aku buat itu tentang sadar adalah bagian dari kehidupan, namun menurutku itu terlalu rumit dan pasti banyak pemikiran yang akan berkembang. Daripada menyesatkan banyak orang mending aku sedikit cerita mengenai minum kopi setelah sholat magrib. Langsung saja yah..

Setelah sholat magrib barusan aku pengen banget minum kopi agar mata ini bisa melek, soalnya biasanya setelah magrib mata ini susah banget buat kerja sama untuk menatap malam. Mataku ini inginnya dimeremin, juga badanku, inginnya direbahin. Jadi apa coba kalau macam ini?

Sebenernya sebelum sholat magrib tadi aku udah ditawarin minum sama istriku. Mas apa mau dibuatin minum gitu kata istriku, aku bilang aja "engga". Dia lihat aku selesai mandi sambil kedinginan soalnya aku tinggal dipedesaan yang agak dingin kalau musim seperti ini.

Eh ternyata setelah sholat magrib, terfikir aroma kopi yang khas gitu, so aku jadi pengen ngopi gitu. Dan baru nyadar ketika dalam membuat postingan ini, ternyata tadi aku sudah ditawarin suatu kemudahan namun aku tidak mau. ( Istimewa dalam benakku, surga itu ada yah..., kenapa aku ga mau ).

Cerita Bikin Kopi

Setelah sholat berjalanlah kaki ini menuju dapur ( pawon ) buat ambil gelas sama kopinya. Eh ternyata kopi Kap** Api nya habis, terus aku ke warung ambil Kopi Tubruk Robusta dari mas Yasin yang dititipin di Warungku. Kebetulan sudah lama aku ga ngopi kopi tubruk ini.

Kopi Tubruk Pakc Coffee

Kemudian langsung kubuka bungkus kopi ini. Aku ambil sekitar 3 sendok teh ke gelas ukuran 200 ml, kemudian aku tambahin gula kurang lebih juga 2 sendok teh. Setelah itu aku campurin nih gula sama kopinya baru aku tuangin air panas ke gelas itu, ( currrrr..... suara air masuk kedalam gelas berisi kopi dan gula ) .

Kemudian aku aduk kopi tadi secukupnya dan aku coba (slurrrppp...). Dalam fikiranku kok kopinya kaya gini yah rasanya, aku coba lagi (slurrrppp...), kemudian sambil jongkok aku berfikir kok beda rasanya sama Kopi Kap** Api. Oh iya setelah itu aku baru sadar ini mungkin karena pengolahan yang beda.

Rasanya kopi tubruk robusta dari mas yasin ini agak asem-asem seperti udah difermentasi, selain itu aku juga baru ingat kalau kopi ini penggorengannya tidak terlalu gosong seperti Kopi Kap** Api yang aromanya khas bau seperti itulah.

Produk yang saya buat ini memang khas kopi tubruk petani yang diolah oleh The Pakc Coffee mas Yasin. Mungkin pembaca penasaran mengenai rasa kopi ini.

Sebenarnya saya ini orang awam tentang kopi, mungkin oleh pakar kopi rasa yang saya rasakan ini tidak karuan dan akan tau ini kopi bahannya seperti apa, Namun bagiku bagaimanapun bentuk bahan bubuk kopinya itu tetap kopi, dan pakar Kopi Sehebat apapun tak akan mampu membuat bahan biji kopi seperti itu.

So, itulah tadi sedikit rasa Sadar untuk tulisan kali ini semoga saja bisa menjadi awal menulis yang baik dikesempatan selanjutnya.

Terimakasih buat temen-temen yang udah sempetin baca postingan kali ini sampai habis. Jika tulisan ini sulit dimengerti atau dipahami, saya sebagai penulisnya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Makasihhh.... :D